Mengapa dengan Keakraban dalam Penjualan

Mengapa dengan Keakraban dalam Penjualan?

Apa itu “raport”? Dalam bahasa Indonesia kurang lebih artinya “keakraban”. Jika Anda telah berhasil membuat janji dengan calon pelanggan, langkah selanjutnya dalah menemuinya secara tatap muka.

Berlawanan dengan kemajuan teknologi, seperti adanya Internet, e-mail, fax, video conferening, brosur, dan profil perusahaan dalam CR ROM/VCD; di Indonesia umumnya penjualan masih dilakukan face-toface. Pelanggan lebih suka melakukan transaksi dengan manusia daripada dengan mesin dan komputer. Oleh karena itu, jika Anda menjumpai calon pelanggan, aspek manusia dari interaksi merupakan hal yang sangat penting. Ada pepatah terkenal dalam Selling : no rapport no sale!

Kenapa membangun keakraban yang baik dengan pelanggan Anda begitu penting? Ada dua alasan. Pertama, karena “The truth about selling” ialah orang melakukan pembelian berdasarkan 3 pertimbangan utama : perusahaan Anda (reputasi dan reliabilitasnya), produk Anda (sebagai solusi atas masalah mereka, value for money, dan sebagainya), dan ANDA.

Dari ketiga pertimbangan ini, menurut saya nomor 3 (ANDA) masih merupakan faktor yang paling menentukan.

Alasan kedua, ketika pertamakali menemui calon pelanggan, Anda tidak tahu banyak tentang dirinya. Apa kebutuhannya, kepribadiannya, minatnya, keterbatasannya, keraguannya, anggarannya, pengambilan keputusan di perusahaannya, apakah ia merupakan pengambil keputusan atau tidak, masalah yang dihadapinya, apakah ia suda punya supplier.? jika suda, apakah hubungan mereka baik atau buruk, dan seterusnya.

Bila tidak tahu apa-apa tentang dirinya, bagaimana Anda bisa menawarkan suatu solusi yang sesuai dengan semua masalah di atas ? Mustahil Anda perlu mencara fakta (fact finding).

Yang tidak masuk akal, banyak penjual langsung masuk dengan presentasi produk tanpa fact finding dan masih berharap mendapat order!. Hal ini ibarat dokter memberikan resep tanpa memeriksa kondisi pasien terlebih dahulu. Dalam dunia kedokteran, ini adalah MALPRAKTIK, dokter tersebut bisa dituntut dan kehilangan izin praktik. Dan “malpraktik” seperti itu dilakukan oleh para penjual setiap hari!

Jadi, kita perlu mengadakan fact-finding untuk memperoleh sebanyak mungkin fakta, data, informasi, pendapat, perasaan dari calon pelanggan sebelum melangkah lebih jauh.

Tapi bagaimana calon pelanggan bersedia menceritakan semua informasi “sensitif” tentang dirinya dan perusahaannya, jika dia tidak menyukai Anda, merasa Anda tidak tulus dalam menolongnya, merasa bahwa Anda hanya ingin menjual demi mendapat komisi dan mencapai target penjualan, atau merasa tidak nyaman dengan Anda.

Karenanya, Anda harus SUNGGUH-SUNGGUH membangun keakraban dengan calon pelanggan sebelum beranjak ke tahap berikutnya.

Logikanya, makin baik keakraban yang terjalin dengan calon pelanggan, makin lengkap dan akurat informasi yang akan ia berikan pada Anda. Makin lengkap dan akurat informasi yang diperoleh, Anda juga akan dalam mendesain sebuah solusi yang sesuai dengan kebutuhannya dan menyelesaikan problemnya.

Selanjutnya, makin sesuai problem dan solusi itu, makin besar pelanggan merasa “Ya, inilah yang saya cari.” Makin ia merasakan demikian, makin kurang keberatan yang dia ajukan dan mempercepat Anda dapat order. Oleh karena itu, cara halus untuk menutup penjualan sebenarnya berawal dari keakraban. Maka, selling is about having good interpersonal communication and relationship. Nah, seberapa baik Anda dan armada penjualan Anda membangun keakraban dengan calon pelanggan?

Jawabannya ada di Tangan Anda.

DAFTAR ISI

NETWORK MARKETING

  1. Mencari Sumber Income Tambahan Diluar Gaji Kantor
  2. Psikologi Penjualan Produk Asuransi
  3. Prinsip Penting Dalam Penjualan (Marketing)
  4. Skenario Penjualan Salesman
  5. Mengapa dengan Keakraban dalam Penjualan
  6. Investasi Yang Dibutuhkan Setiap Keluarga
  7. Network Marketing Adalah Bisnis yang Mulia
  8. Apakah Anda Menderita Penyakit Korban Krismon???
  9. Residual Income : Bagaimana Cara Memperolehnya???
  10. Sejarah Singkat Proses Distribusi
  11. 6 Mitos Tentang Network Marketing
  12. Network Marketing Sulit Dijalankan. Benarkah???
  13. Pemain Baru di Bisnis Network Marketing
  14. Network Marketer dan Konglomerat Properti : Sebuah Analogi
  15. Mengapa Sikap Prospek Yang Positif Berubah Menjadi Negatif Keesokan Hari?
  16. Tips Untuk Mensponsori Super Leader Dalam Bisnis Network Marketing Anda
  17. Membangun Bisnis Melalui Reputasi
  18. Dua Kunci Sukses Bisnis Network-Marketing
  19. Network-Marketing Bukanlah Pertunjukan Sulap
  20. Networker adalah Pemain Sulap
  21. Membangun Organisasi Network-Marketing Dengan Teknik ABC
  22. Kegagalan di Network-Marketing : Salah Siapa???
  23. Mau Sukses di Network-Marketing? Jangan Nafsu Besar, Usaha Kurang!!
  24. Mau Sukses di Network-Marketing?
  25. Mau Sukses di Network-Marketing? Don’t Say Good Bye!!
  26. Kegalan dan Keberhasilan di Multi Level Marketing
  27. Apakah Anda Realistis di Network-Marketing??
  28. Keyakinan Yang Membawa Hasil
  29. Apakah Anda Cukup Ngotot di Network-Marketing?
  30. Harga Naik? Siapa Takut?
  31. Tiram Yang Berisi
  32. Ketenangan Yang Membawa Hasil
  33. Pelaku Network Marketing | Sukses di Network Marketing
  34. Help Other People (Membantu Orang Lain)
  35. Rahasia Sukses di Network-Marketing
  36. High Tech? Atau Bu Tech?
  37. Ilmu Statistik dan Network Marketing
  38. Pengetahuan Tanpa Pelaksanaan = Omong Kosong
  39. Network Marketing = Konialisasi
  40. Network-Marketing : Hobby atau Bisnis?
  41. Multi Level Marketing Sebagai Personal Franchise
  42. Berselisih Dengan Upline (Bukan Dengan Downline)
  43. Apa kiat sukses untuk menjalankan beberapa MLM sekaligus??
  44. Berpindah MLM, Apakah Salah?
  45. Siklus di Bisnis MLM
  46. Cerita Anak Sekolah, Karyawan dan Pengusaha
  47. System for Succes

MOTIVASI


  1. Badai Pasti Akan Berlalu
  2. Tips Menghadapi Krisis
  3. Kekuatan Mencoba
  4. Tetapkan Sasaran Yang Jelas
  5. Mentargetkan Impian Hidup Masa Depan
  6. Tantangan Harus Dihadapi bukan untuk ditakuti
  7. Sukses Adalah Impian Setiap Orang Normal
  8. Motivasi Menabung Seribu Seribu Lama Lama Jadi Ratusan Ribu
  9. Motivasi Hidup Bersyukur dengan Apa yang diterima
  10. Pahitnya Kehidupan Ibaratkan Garam dan Telaga
  11. Mengatasi Berbagai Hambatan
  12. Kenali Sumber Konflik
  13. Berfikir Positif untuk Membangun Kepercayaan Diri
  14. Misi Hidup Dalam Sebuah Kerja
  15. Kisah Inspirasi Mawar Untuk Ibu
  16. Langkah-langkah Menjadi Penjual Yang Sukses
  17. Mengobati Hati Yang Lagi Sedih
  18. Setelah Retaknya Perkawinan Disambung Lagi
  19. Rela Berkorban Demi Sesuatu Yang Dicintai
  20. Berhadapan Dengan Orang Yang Salah
  21. Saya Takut Disakiti Lagi
  22. Semangat Yang Menggelora Dengan Adanya Motivasi
  23. Tiga Pedoman Untuk Mendapatkan dan Mengokohkan Kekuatan Kepercayaan
  24. Mengawali Hari Dengan Niat Berbagi Kepada Sesama
  25. Motivasi dalam Membangun Kepercayaan Diri, Mengubah tidak bisa menjadi Bisa
  26. Gunung Yang Tinggi Jadi Landai, Lurah Yang Dalam Jadi Datar Berkat Ketekunan
  27. Peluang Investasi Property di Surabaya

SENI MOTIVASI

Postingan populer dari blog ini

Analisis Jaringan Organisasi Bisnis, Supplier, Competitor, Partner, Kelompok-kelompok kepentingan atau ormas, Serikat Pekerja, Pelanggan

Pengertian dan Fungsi Seleksi Pegawai atau Karyawan

Psikologi Penjualan Produk Asuransi