Pengertian Kepemimpinan, Pengertian Etika, Teori Kepemimpinan Dalam Organisasi, Bagaimana seorang pemimpin itu sukses?
Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan atau leadership adalah proses memotivasi orang lain untuk mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Griffin dan Ebert, 1999, h 228).
Ivancevic, Kanopaske, dan Matteson (2005, h. 492) mengatakan Kepemimpinan adalah as the process of influencing others to facilitate the attainment of organizationally relevan goals.
Ivancevic, Kanopaske, dan Matteson (2005, h. 492) mengatakan Kepemimpinan adalah as the process of influencing others to facilitate the attainment of organizationally relevan goals.
Berdasarkan atas definisi tersebut, maka setiap individu tidaklah harus untuk menjadi pemimpin formal dalam sebuah organisasi, namun bisa juga menjadi pemimpin informal untuk memimpin orang lain yang menjadi pengikutnya dalam sebuah kelompok.
Dalam rangka mencapai tujuan kelompok ataupun organisasi, pemimpin informal maupun formal memiliki peran yang sama-sama pentingnya demi keberhasilan kelompok atau organisasi tersebut.
Dalam mencapai tujuan organisasi sangat tergantung kepada pemimpin serta orang-orang yang ada dalam organisasi. Untuk berhasil menjadi seorang pemimpin haruslah mempunyai etika yang merupakan salah satu karakteristik untuk jadi sukses.
Secara umum dalam hal kepemimpinan meliputi tiga komponen yaitu pemimpin, pengikut dan situasi.
Bagaimana seorang pemimpin itu sukses?
Seseorang dikatakan sukses dalam memimpin apabila bisa menggerakan orang-orang yang terlibat dalam sebuah organisasi maupun pemerintahan dalam mencapai tujuannya.
Adapun unsur-unsur dalam organisasi mencakup beberapa hal yaitu visi dan misi, tujuan, program kerja, struktur organisasi, hubungan antar lini organisasi, individu-individu, kepemimpinan, dan dan dinamika organisasi. Semua unsur tersebut akan saling berkaitan satu sama lainnya.
Jika kepemimpinan memiliki peran sentral, haruslah diikat dengan sebuah etika kepemimpinan, kalau tidak tentulah akan mengganggu jalannya organisasi tersebut.
Pengertian Etika
Kehidupan ini penuh dengan warna, jadi supaya hidup ini berjalan dengan harmonis dan singkron harus memiliki sebuah sistem yang mengaturnya. Begitu juga halnya dalam pergaulan tataran organisasi bergaul dan berhubungan satu sama lain. Dengan demikian sistem pengaturan pergaulan tersebut akan menjadi pedoman dalam saling menghormati dan dikenal dengan sopan santun, tata krama, protokoler serta etika organisasi.
Pedoman pergaulan dalam organisasi menjadi suatu hal yang penting untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat supaya mereka bisa tenang, tentram, senang, terlindungi tanpa merugikan kepentingannya serta tidak bertentangan dengan hak-hak asasi pada umumnya. Hal inilah yang nantinya akan menjadi dasar tubuh berkembangnya etika di masyarakat.
Dalam bahasan ini etika secara umum diartikan sebuah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar serta mana yang salah. Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yang berbicara tentang praxis (tindakan) manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia itu harus bertindak. Dalam mengambil sebuah tindakan di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti norma hukum, norma moral, norma sopan santun.
Dalam perkembangannya etika ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Dalam pengertian etika akan menuntun manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari dalam bertindak.
Teori Kepemimpinan Dalam Organisasi
Pemimpin dan kepemimpinan merupakan satu kesatuan kata yang tidak dapat dipisahkan secara struktural maupun fungsional. Dari situlah bermunculan berbagai pengertian menyangkut dengan pemimpin dan kepemimpinan diantaranya :
- Pemimpin adalah figur sentral yang mempersatukan kelompok.
- Kepemimpinan adalah keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam kelompok, dalam proses mengontrol gejala-gejala sosial.
- Pendapat Brown (1936) bahwa pemimpin tidak dipisahkan dari kelompok akan tetapi boleh dipandang sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi di lapangan. Dalam hal sama, Krech dan Crutchfield memandang bahwa dengan kebaikan posisinya yang khusus dalam kelompok ia berperan sebagai agen primer untuk penentuan struktur kelompok, suasana kelompok, tujuan kelompok, ideologi kelompok, dan aktivitas kelompok.
- Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan menghandel orang lain untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan friksi seminimal mungkin dan kerja sama yang besar, kepemimpinan merupakan kekuatan samangat/moral yang kreatif dan terarah.
- Pemimpin adalah individu yang memiliki program/rencana dan bersama anggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti.
Adapun pengertian lain yang terkait dengan kepemimpinan ini, menurut beberapa ahli (dalam Budi Santoso, 2006:16) seperti berikut ini :
- Menurut Wahjosumidjo (1991), kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi perilaku orang lain untuk berpikir dan berperilaku dalam rangka perumusan dan pencapaian tujuan organisasi di dalam situasi tertentu.
- Menurut Stoner (1992), pengertian kepemimpinan yaitu proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari anggota kelompok.
Dari definisi-definisi tersebut muncullah pertanyaan yang menjadi perdebatan menyangkut pemimpin, yaitu :
- Apakah seorang pemimpin dilahirkan atau ditempat?
- Apakah efektivitas kepemimpinan seseorang dapat dialihkan dari satu organisasi ke organisasi yang lain oleh seorang pemimpin yang sama?
Sebagai jawaban dari pertanyaan tersebut kita lihat berbagai macam pendapat berikut :
- Pihak yang berpendapat bahwa "pemimpin itu dilahirkan" melihat bahwa seseorang hanya akan menjadi pemimpin yang efektif karena dia dilahirkan dengan bakat-bakat kepemimpinannya.
- Kubu yang menyatakan bahwa "pemimpin dibentuk dan ditempat" berpendapat bahwa efektivitas kepemimpinan seseorang dapat dibentuk dan ditempa. Caranya adalah dengan memberikan kesempatan luas kepada yang bersangkutan untuk menumbuhkan dan mengembangkan efektivitas kepemimpinannya melalui berbagai kegiatan pendidikan dan latihan kepemimpinan.
Sementara itu, Sondang (1994) menyimpulkan bahwa seseorang hanya akan menjadi seorang pemimpin yang efektif apabila :
- Seseorang secara genetika telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan.
- Bakat-bakat tersebut dipupuk dan dikembangkan melalui kesempatan untuk menduduki jabatan kepemimpinannya.
- Ditopang oleh pengetahuan teoritikal yang diperoleh melalui pendidikan latihan, baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut teori kepemimpinan.
Jawaban dari Pertanyaan Kedua dapat dirumuskan dua kategori yang sudah barang tentu harus dikaji lebih dalam lagi :
- Keberhasilan seseorang dalam memimpin sebuah organisasi dengan sendirinya dapat dialihkan kepada kepemimpinan oleh orang sama di organisasi lain.
- Keberhasilan seseorang memimpin suatu organisasi tidak merupakan jaminan keberhasilannya memimpin organisasi lain.
Jadi dapatlah kita simpulkan bahwa keberadaan pemimpin dan manajer merupakan faktor penentu dalam sukses atau gagalnya suatu organisasi dan usaha. Sebab, menurut Kartini Kartono (1994), pemimpin dan manajer yang sukses itu mampu mengelola organisasi, bisa mempengaruhi secara konstruktif orang lain, dan menunjukkan jalan serta perilaku benar yang harus dikerjakan bersama-sama (melakukan kerja sama).
Dengan demikian kepemimpinan merupakan salah satu cara pemimpin untuk memotivasi para pekerja atau bawahannya. Dalam realitanya kondisi manusia yang bekerja pada umumnya dilakukan oleh adanya dorongan-dorongan tertentu dalam diri orang tersebut maupun dari luar atau lingkungan. Lingkungan luar itu, salah satunya adalah adanya motivasi dari pimpinan.
Didasarkan atas pengertian-pengertian tersebut, bila kita dalami dapatlah di simpulkan menjadi unsur-unsur pokok kepemimpinan yaitu :
- Kepemimpinan harus melibatkan orang lain, yaitu pengikut atau bawahan, karena ketersediaan mereka menerima pengarahan dari pimpinan pada anggota. Kelompok membantu menegaskan status kepemimpinan dan memungkinkan proses kepemimpinan. Tanpa bawahan semua semua sifat-sifat kepemimpinan akan menjadi tidak relevan.
- Kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang tidak sama di antara pemimpin dan anggota kelompok. Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan beberapa aktivitas anggota kelompok, yang tidak dapat dicapai dengan cara yang sama mengarahkan aktivitas pemimpin.
- Pemimpin bisa mempengaruhi pengikut atau bawahannya dan bisa mengarahkannya sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Demikian uraian tentang pengertian terkait dengan Kepemimpinan dan Pemimpin menurut para ahli semoga bisa menambah wawasan terutama bagi calon pemimpin.