Pengaruh Visi dan Misi Leader baik, Inspirasi Kemitraan
Pengaruh Visi dan Misi Leader baik, Inspirasi Kemitraan
1. Apakah Visi itu?
Visi adalah skenario ideal masa depan organisasi, yang mendorong karyawan mau bekerja keras demi masa depan yang cerah.
2. Bagaimana bila seseorang sebagai Leader baik, tetapi sebagai manajer jelek? Sudah pasti dia akan gagal.
3. Kemitraan Seorang leader menganggap bawahan sebagai mitra kerja / partner.
Bagaimana supaya kemitraan berjalan baik?
Sosialisasi visi setelah menerima input dari karyawan
Anggota Tim berhak tidak sependapat dengan leader dan peran yang bersangkutan dalam Tim harus bisa dihargai.
Leader dan anggota Tim semuanya bertanggung jawab penuh atas hasil uang dicapai begitu juga atas kegagalan.
Leader dan anggota Tim harus saling jujur.
Berbohong merupakan pelanggaran kesepakatan yang bisa berakibat kegagalan Tim.
Perbedaan pendapat / konflik dalam Tim adalah hal yang biasa.
4. Inspirasi
Unsur tertinggi untuk keberhasilan leader melalui inspirasi.
Contoh:
Si A yang tadinya kerjanya biasa-biasa saja, sesudah di bawah leader yang baru, berubah total, menjadi pekerja yang tangguh dengan ide - ide cemerlang.
5. Persuasi
Persuasi atau bujukan termasuk aspek penting dalam leadership. Leader harus bisa mengubah cara berpikir bawahannya, tetapi bila terpaksa, harus bisa bertindak tegas.
Hati-hati!!! Leader yang terlalu sibuk dengan rutinitas (tugas manajerial sehari-hari) cenderung secara tidak sadar melupakan fungsinya sebagai leader.
6. Pengaruh (Influence)
Pengaruh hampir sama dengan leadership, sebab sama-sama sebagai proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.
Leader ikut terlibat dalam :
Merekrut karyawan yang tepat sesuai kebutuhan perusahaan.
Meningkatkan standart mutu pekerjaan, bila ada produk atau jasa yang dihasilkan terlalu rendah mutunya.
Meningkatkan etika perusahaan dalam berhadapan dengan stakeholders
7. Penting diingat!!!
Dalam kenyataan di lapangan ada leader bukannya mempengaruhi karyawan untuk berbuat positif untuk kemajuan perusahaan, tetapi sebaliknya mempengaruhi karyawan bertindak negatif dan tidak etis, yang dalam jangka panjang bisa membangkrutkan perusahaan.
8. Motivasi
Motivasi bagian yang tidak terpisahkan dari leadership. Leader berhasil memotivasi bawahannya, bila mereka mau bekerja keras dibanding sebelumnya
9. Leader VS Manger
Contoh :
Adakah kerusakan yang perlu diperbaiki?
Adakah yang bisa ditingkatkan?
Apakah sudah sempurna dalam menangani persoalan ini?
Apakah yang perlu dirubah, supaya menang dalam persaingan?
Apakah reputasi perusahan tidak bisa ditingkatkan lagi?
Perubahan-perubahan apa yang harus dilakukan, agar status perusahaan kita istimewa (Status PT. Pamapersada Nusantara dari world class menjadi world leader).
10. Membangun rasa percaya diri & kecerdasan emosional (untuk self efficiency/mandiri)
Rasa percaya diri adalah unsur penting untuk leadership (seorang leader kelihatan pada saat mengatasi situasi krisis).
Jangan: over confidence.
Berfikir positif.
Manfaatkan potensi anda (anda supaya menekankan aspek karakter/perilaku, bukan harta benda/investasi).
Bangkitkan kekuatan anda :
Tegas dan tangkas dalam bertindak.
Yakin bisa merubah perilaku dan pemikiran orang lain.
Kekuasaan dimanfaatkan sebagai komoditas berharga
Ingin terkenal, berkuasa, dll
Menggapai kemenangan pertama (mulai dengan kemenangan gampang/kecil, meningkat ke yang berat).
Bangkit dari keterpurukan (setiap orang sukses pernah terpuruk/gagal/dipermalukan).
Kembangkan kecerdasan emosional untuk lebih rasa percaya diri (mengatasi emosi sendiri dan emosi orang lain secara efektif)
11. Over confidence (terlalu percaya diri):
Tak mau mengakui kesalahan.
Tak mau mendengar kritikan.
Tidak mau minta masukan/ nasihat.
12. Bagaimana mengatasi gejolak emosional karena terpuruk?
Terimalah kenyataan (tak perlu cari kambing hitam).
Jangan dimasukan dalam hati (keterpurukan pasti pernah terjadi).
Jangan panik (tetap tenang, seberat apapun persoalan yang dihadapi).
Minta bantuan emosional dari orang-orang terpercaya (keluarga, teman dekat, dll).
13. Solusi kreatif mengatasi persoalan / keterpurukan
Diagnosa dan klarifikasi problemnya.
Cari alternatif kreatif, apa ada pilihan lain?
Buat keputusan
Susun rencana kerja dan terapkan. Langkah-langkah yang harus dilakukan agar keluar dari keterpurukan.
Evaluasi hasilnya. Bila tidak berhasil, cari alternatif baru. Setelah anda berhasil mengatasi persoalan berat, rasa percaya diri anda semakin tinggi.
14. Hasil riset Daniel Goleman:
Semua leader yang sukses, selalu dengan EQ yang tinggi (meskipun IQ dan keahlian teknis penting)