Pertengkaran Bukan Solusi

Sekiranya menurut Anda pernyataan pada artikel sebelumnya bodoh, tanyakan kepada diri Anda dengan jujur, bagaimana perasaan Anda jika orang lain mendatangi departemen Anda tanpa memberi tahu dulu dan tiba-tiba langsung bekerja dengan staf Anda. Prinsip ini juga diterapkan ketika Anda memasuki teritori orang lain yang semua “pekeijaannya” ditujukan untuk menyerang sekaligus menolak campur tangan Anda.

Hal yang sama terjadi jika teritori Anda “diduduki” orang lain, tetapi pikiran Anda lebih senang rasional dan tidak emosional dengan menyadari bahwa konflik tidak diinginkan kecuali Anda memang ingin bertengkar.

Pertengkaran tidak selalu merupakan solusi yang baik. Karena itu lebih baik untuk berhenti dan berpikir sebelum bereaksi dengan cara yang akan kita sesali. Jika Anda berada dalam teritori orang lain, lebih baik segera untuk kembali dan berusaha memperbaiki batas teritori dengan mengakui wilayah orang lain. Jika konflik di kantor tidak dikelola dengan baik, situasinya dapat menimbulkan keadaan yang menyedihkan.

Sebagai profesional, kita harus berusaha berkompetisi dengan jujur, namun kita jangan menutup dari taktik yang tidak jujur. Politik dalam setiap perusahaan jika tidak dikendalikan dan dibiarkan membusuk, dapat menghancurkan karyawan yang benar-benar tekun bekerja dan mengabdi pada perusahaan. Ini karena mereka yang sedang berkuasa akan terus menambah kekuasaannya dan akan menghabiskan energi dan pikiran mereka dalam mengkonsolidasikan kekuasaan dan mengurangi ancaman.
Karena itu, mereka akan menempatkan kepentingan diri sendiri di atas kepentingan organisasi/perusahaan yang akan menimbulkan seringnya konflik dengan karyawan lain yang berbeda tujuannya. Untuk membesar-besarkan masalah, mereka yang berkuasa cenderung berpraktik favoritisme dengan menghargai pendukung mereka, terutama dengan menempatkan mereka pada posisi yang bertanggung jawab dan berpengaruh.

Frustasi dan ketiadaan kepuasaan keija biasanya akan menyebabkan karyawan yang tidak terlibat pada salah satu pihak akan mengundurkan diri dari organisasi dan bergabung dengan organisasi yang lain yang mengakui dan menghargai pekeijaan mereka berdasarkan sistem merit/manfaat. Karena politik diartikan sebagai kecerdikan dalam menggunakan alat dan menjadi sebuah tujuan, atasan yang bijaksana harus mampu mengetahui bahwa politik tidak harus buruk. Politik dapat menjadi buruk jika karyawan terpengaruh ketidatulusan atasan mereka dan mulai bertingkah laku tidak tulus dengan mereka yang hirarkinya berada di bawahnya. Demikian pula, jika atasan picik, jangan terkejut jika karyawannya kehilangan kemurahan hati dalam hubungan dengan antar pribadi. Di banyak perusahaan yang ingin terlihat baik, politik korporat ini menjadi tabu dibicarakan. Politik korporat dipandang dengan konotasi negatif dari awal, akibatnya setiap orang berpura-pura politik itu tidak ada karena memang politik korporat bisa menimbulkan konflik.

Pendekatan yang lebih realistik dan praktis adalah dengan mengenal kehadiran politik korporat dan memahami hakikatnya untuk menyadari bahwa politik itu tidak selalu buruk, bahkan bisa baik. Dengan pendekatan yang lebih baik, politik korporat bisa dijadikan sebagai entry point untuk menjadi berpengaruh dan efektif dalam mendaki tangga korporat tanpa mengorbankan prinsip dan moral Anda.

Setiap orang yang tidak dapat memahami bahwa ia memiliki peran untuk bermain secara politik, sungguh akan menjadi pemimpin yang lemah. Damai atau perang, seperti sukses atau gagal, selalu tergantung kepada pendekatan yang digunakan dalam mencapai tujuan.

Sedangkan bekerja keras, percaya pada diri sendiri dan mengembangkan pikiran positif bisa menjadi sifat-sifat yang berguna, namun itu saja belum mencukupi. Insting teritorial juga terjadi ketika kita memiliki kedekatan dengan orang lain. Kedekatan ini berupa aspek fisik dimana beberapa orang bisa lebih memilik kesadaran teritorial yang membuat Anda harus berdekatan dengan mereka karena mereka benar-benar bisa merasakan kehadiran Anda dengan sangat dekat.
Bangun Jaringan
DAFTAR ISI

NETWORK MARKETING

  1. Mencari Sumber Income Tambahan Diluar Gaji Kantor
  2. Psikologi Penjualan Produk Asuransi
  3. Prinsip Penting Dalam Penjualan (Marketing)
  4. Skenario Penjualan Salesman
  5. Mengapa dengan Keakraban dalam Penjualan
  6. Investasi Yang Dibutuhkan Setiap Keluarga
  7. Network Marketing Adalah Bisnis yang Mulia
  8. Apakah Anda Menderita Penyakit Korban Krismon???
  9. Residual Income : Bagaimana Cara Memperolehnya???
  10. Sejarah Singkat Proses Distribusi
  11. 6 Mitos Tentang Network Marketing
  12. Network Marketing Sulit Dijalankan. Benarkah???
  13. Pemain Baru di Bisnis Network Marketing
  14. Network Marketer dan Konglomerat Properti : Sebuah Analogi
  15. Mengapa Sikap Prospek Yang Positif Berubah Menjadi Negatif Keesokan Hari?
  16. Tips Untuk Mensponsori Super Leader Dalam Bisnis Network Marketing Anda
  17. Membangun Bisnis Melalui Reputasi
  18. Dua Kunci Sukses Bisnis Network-Marketing
  19. Network-Marketing Bukanlah Pertunjukan Sulap
  20. Networker adalah Pemain Sulap
  21. Membangun Organisasi Network-Marketing Dengan Teknik ABC
  22. Kegagalan di Network-Marketing : Salah Siapa???
  23. Mau Sukses di Network-Marketing? Jangan Nafsu Besar, Usaha Kurang!!
  24. Mau Sukses di Network-Marketing?
  25. Mau Sukses di Network-Marketing? Don’t Say Good Bye!!
  26. Kegalan dan Keberhasilan di Multi Level Marketing
  27. Apakah Anda Realistis di Network-Marketing??
  28. Keyakinan Yang Membawa Hasil
  29. Apakah Anda Cukup Ngotot di Network-Marketing?
  30. Harga Naik? Siapa Takut?
  31. Tiram Yang Berisi
  32. Ketenangan Yang Membawa Hasil
  33. Pelaku Network Marketing | Sukses di Network Marketing
  34. Help Other People (Membantu Orang Lain)
  35. Rahasia Sukses di Network-Marketing
  36. High Tech? Atau Bu Tech?
  37. Ilmu Statistik dan Network Marketing
  38. Pengetahuan Tanpa Pelaksanaan = Omong Kosong
  39. Network Marketing = Konialisasi
  40. Network-Marketing : Hobby atau Bisnis?
  41. Multi Level Marketing Sebagai Personal Franchise
  42. Berselisih Dengan Upline (Bukan Dengan Downline)
  43. Apa kiat sukses untuk menjalankan beberapa MLM sekaligus??
  44. Berpindah MLM, Apakah Salah?
  45. Siklus di Bisnis MLM
  46. Cerita Anak Sekolah, Karyawan dan Pengusaha
  47. System for Succes

MOTIVASI


  1. Badai Pasti Akan Berlalu
  2. Tips Menghadapi Krisis
  3. Kekuatan Mencoba
  4. Tetapkan Sasaran Yang Jelas
  5. Mentargetkan Impian Hidup Masa Depan
  6. Tantangan Harus Dihadapi bukan untuk ditakuti
  7. Sukses Adalah Impian Setiap Orang Normal
  8. Motivasi Menabung Seribu Seribu Lama Lama Jadi Ratusan Ribu
  9. Motivasi Hidup Bersyukur dengan Apa yang diterima
  10. Pahitnya Kehidupan Ibaratkan Garam dan Telaga
  11. Mengatasi Berbagai Hambatan
  12. Kenali Sumber Konflik
  13. Berfikir Positif untuk Membangun Kepercayaan Diri
  14. Misi Hidup Dalam Sebuah Kerja
  15. Kisah Inspirasi Mawar Untuk Ibu
  16. Langkah-langkah Menjadi Penjual Yang Sukses
  17. Mengobati Hati Yang Lagi Sedih
  18. Setelah Retaknya Perkawinan Disambung Lagi
  19. Rela Berkorban Demi Sesuatu Yang Dicintai
  20. Berhadapan Dengan Orang Yang Salah
  21. Saya Takut Disakiti Lagi
  22. Semangat Yang Menggelora Dengan Adanya Motivasi
  23. Tiga Pedoman Untuk Mendapatkan dan Mengokohkan Kekuatan Kepercayaan
  24. Mengawali Hari Dengan Niat Berbagi Kepada Sesama
  25. Motivasi dalam Membangun Kepercayaan Diri, Mengubah tidak bisa menjadi Bisa
  26. Gunung Yang Tinggi Jadi Landai, Lurah Yang Dalam Jadi Datar Berkat Ketekunan
  27. Peluang Investasi Property di Surabaya

SENI MOTIVASI

Postingan populer dari blog ini

Analisis Jaringan Organisasi Bisnis, Supplier, Competitor, Partner, Kelompok-kelompok kepentingan atau ormas, Serikat Pekerja, Pelanggan

Pengertian dan Fungsi Seleksi Pegawai atau Karyawan

Psikologi Penjualan Produk Asuransi