Gunung Yang Tinggi Jadi Landai, Lurah Yang Dalam Jadi Datar Berkat Ketekunan
Dengan Ketekunan Gunung Yang Tinggi Bisa Jadi Landai
Apa yang yang anda capai dan miliki saat ini merupakan buah dari usaha-usaha kecil, yang anda kerjakan secara terus-menerus (kontinue). Keberhasilan bukanlah sesuatu yang turun dari langit tanpa harus memperjuangkannya. Hadiah yang anda terima, penghargaan yang didapatkan, mobil yang anda kendarai semua itu merupakan balasan yang diterima berkat kegigihan perjuangan usaha anda. Bila anda memiliki keyakinan akan tujuan serta jalan anda, maka anda harus memiliki ketekunan agar selalu berusaha walau menghadapi segala macam ancaman dan rintangan.
Ketekunan menunjukkan kemampuan anda untuk bertahan di dalam gelombang tekanan dan kesulitan. Anda harus tetap mengambil langkah berikutnya. Jangan di langkah pertama anda sudah ko. Sudah menjadi kodrat alam semakin jauh anda berjalan, semakin banyak rintangan dan hambatan yang menghadang. Bayangkan, andai saja jika anda berhenti pada sekolah satu SD, maka sudah tentu anda tidak seperti sekarang.
Setiap langkah yang anda lewati akan menaikkan nilai diri anda. Apa pun yang anda kerjakan, jangan sampai kehilangan ketekunan. Karena ketekunan adalah kekuatan untuk bertahan.
Pepatah mengatakan bahwa ribuan kilometer langkah di diawali dengan satu langkah. Sebuah langkah besar sebenarnya terdiri dari ribuan langkah-langkah kecil yang tak mungkin terhitung. Dan langkah pertama keberhasilan harus anda mulai dari rumah anda.
Rumah anda yang paling baik adalah hati. Itulah sebaik-baiknya tempat untuk pergi dan untuk pulang. Oleh karena itu mulailah kemajuan anda dengan memajukan hati anda, lalu pikiran anda serta usaha-usaha yang digeluti. Ketekunan akan hadir bila apa yang anda lakukan benar-benar datangnya dari hati yang paling dalam, tidak dengan keterpasaan dan tekanan dari pihak lain.
Suatu saat, ada seorang anak laki-laki yang memiliki sifat pemarah. Supaya kebiasaan marah sang anak bisa berkurang, maka ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk menancapkan 1 paku itu di pagar belakang setiap kali dia marah.
Pada hari pertama anak itu telah menancapkan sebanyak 48 paku ke pagar setiap kali dia marah ... Lalu secara berangsur-angsur jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya dari pada menancapkan paku ke pagar.
Akhirnya datanglah suatu masa, dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya serta tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia beritahukan hal tersebut kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku yang ditancapkan pada pagar tadi setiap hari dimana dia tidak marah.
Haripun berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberi kabar kepada ayahnya bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar tersebut. "Hmm, kamu telah sukses dengan gemilang wahai anakku, tapi, lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya. "Ketika kamu mengucapkan sesuatu yang jelek dalam kemarahan. Kata-katamu itu akan meninggalkan bekas seperti lubang ini... di hati orang lain.
Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu ... Tetapi tidak mempedulikan beberapa kali kamu meminta maaf, namun luka itu akan tetap ada ... dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka kena pisau bahkan lebih parah.
Apa yang yang anda capai dan miliki saat ini merupakan buah dari usaha-usaha kecil, yang anda kerjakan secara terus-menerus (kontinue). Keberhasilan bukanlah sesuatu yang turun dari langit tanpa harus memperjuangkannya. Hadiah yang anda terima, penghargaan yang didapatkan, mobil yang anda kendarai semua itu merupakan balasan yang diterima berkat kegigihan perjuangan usaha anda. Bila anda memiliki keyakinan akan tujuan serta jalan anda, maka anda harus memiliki ketekunan agar selalu berusaha walau menghadapi segala macam ancaman dan rintangan.
Ketekunan menunjukkan kemampuan anda untuk bertahan di dalam gelombang tekanan dan kesulitan. Anda harus tetap mengambil langkah berikutnya. Jangan di langkah pertama anda sudah ko. Sudah menjadi kodrat alam semakin jauh anda berjalan, semakin banyak rintangan dan hambatan yang menghadang. Bayangkan, andai saja jika anda berhenti pada sekolah satu SD, maka sudah tentu anda tidak seperti sekarang.
Setiap langkah yang anda lewati akan menaikkan nilai diri anda. Apa pun yang anda kerjakan, jangan sampai kehilangan ketekunan. Karena ketekunan adalah kekuatan untuk bertahan.
Pepatah mengatakan bahwa ribuan kilometer langkah di diawali dengan satu langkah. Sebuah langkah besar sebenarnya terdiri dari ribuan langkah-langkah kecil yang tak mungkin terhitung. Dan langkah pertama keberhasilan harus anda mulai dari rumah anda.
Rumah anda yang paling baik adalah hati. Itulah sebaik-baiknya tempat untuk pergi dan untuk pulang. Oleh karena itu mulailah kemajuan anda dengan memajukan hati anda, lalu pikiran anda serta usaha-usaha yang digeluti. Ketekunan akan hadir bila apa yang anda lakukan benar-benar datangnya dari hati yang paling dalam, tidak dengan keterpasaan dan tekanan dari pihak lain.
Suatu saat, ada seorang anak laki-laki yang memiliki sifat pemarah. Supaya kebiasaan marah sang anak bisa berkurang, maka ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk menancapkan 1 paku itu di pagar belakang setiap kali dia marah.
Pada hari pertama anak itu telah menancapkan sebanyak 48 paku ke pagar setiap kali dia marah ... Lalu secara berangsur-angsur jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya dari pada menancapkan paku ke pagar.
Akhirnya datanglah suatu masa, dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya serta tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia beritahukan hal tersebut kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku yang ditancapkan pada pagar tadi setiap hari dimana dia tidak marah.
Haripun berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberi kabar kepada ayahnya bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar tersebut. "Hmm, kamu telah sukses dengan gemilang wahai anakku, tapi, lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya. "Ketika kamu mengucapkan sesuatu yang jelek dalam kemarahan. Kata-katamu itu akan meninggalkan bekas seperti lubang ini... di hati orang lain.
Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu ... Tetapi tidak mempedulikan beberapa kali kamu meminta maaf, namun luka itu akan tetap ada ... dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka kena pisau bahkan lebih parah.
Kuncinya Tekun dan Kontinue, Biar Sedikit lama-lama toh bisa jadi bukit.