“Saya Takut Disakiti Lagi”

“Saya Takut Disakiti Lagi”


Kita semua perlu mengasihi dan dikasihi, meskipun untuk mendapatkan dan memelihara hubungan intim merupakan satu tantangan yang sangat sulit dalam hidup. Bisa jadi ini akibat pengalaman masa kecil yang menyakitkan. Bisa juga kita disakiti atau ditolak dalam hubungan percintaan pada usia dewasa kita sehingga kita takut terulang lagi. Bila kita jatuh cinta hanya untuk mendapat kekecewaan yang pahit, kita bisa meragukan keputusan kita sendiri. Bila kita berkorban demi kebahagiaan pasangan kita hanya untuk dianggap bahwa memang semestinya kita berkorban, kita mungkin bertanya-ta-nya apakah keintiman sama harganya dengan pengorbanan.

Bila hubungan percintaan gagal memenuhi harapan kita, maka kita akan menjadi kebal rasa. Meskipun kita lama diasuh, dikasihi dan dihargai, rasa kasih sayang ini sudah hampir pasti akan men-ciptakan lingkaran setan. Semakin kita tertutup dan menolak untuk dikritik semakin mencekam rasa kesepian dan frustasi kita. Perasaan takut dilukai membentengi cinta kasih kita dan mencegah kita merasakan keintiman yang aman dan abadi. Ini bisa merupakan kelemahan yang sangat menyakitkan.

"Semakin kita tertutup dan rentan, semakin kita dicekam kesepian dan frustasi. Rasa takut akan disakiti menutup cinta kita dan mencegah kita merasakan keintiman yang aman dan abadi".


Satu hal yang paling menyedihkan yang saya dapat dalam karir profesional saya adalah orang yang mencelakakan dirinya sendiri dan satu sama lain dalam upaya menjaga diri terhadap keadaan yang terlalu rentan. Setiap hari saya mendengar para individu dan pasangan mereka merindukan keintiman yang lebih besar walaupun tidak bisa karena rasa takut dilukai. Apakah Anda menikah, bercerai, mencari hubungan baru atau ingin memutuskan hubungan itu', ada tanda-tanda yang mudah dikenal yang Anda derita dari kelemahan yang disebut “Saya Takut Disakiti Lagi” Yang mana di antara daftar berikut yang berlaku bagi Anda?

  • “Bila saya terlibat hubungan intim, pikiran saya terbang keluar jendela.”
  • “Saya khawatir pasangan saya akan merasa bosan dengan saya.”
  • “Persahabatan nampaknya menghasilkan yang terburuk bagi saya.”
  • “Saya takut karir saya terhambat bila saya membuat komitmen untuk hidup teratur.”
  • “Begitu saya mulai serius maka keraguan saya muncul.”
  • “Setiap orang yang menarik minat saya selalu sudah menikah, sedang jatuh cinta pada orang lain, atau entah bagaimana saya tidak bisa mendapatkannya.”
  • “Saya memberi terlalu banyak dan mendapat imbalan terlalu sedikit.”
  • “Saya sudah menjadi milik saya sendiri sejak lama, saya tidak bisa hidup dengan orang lain lagi.”
  • “Saya takut terperangkap dalam perkawinan yang tidak bahagia yang pernah dialami kedua orangtua saya.”
  • “Sesudah apa yang saya alami dengan mantan, saya tidak pernah lagi bisa mempercayai sia-papun.”
  • “Saya khawatir ada sesuatu yang hilang dalam persahabatan kita.”
  • “Tidak seorangpun yang bisa menggantikan isteri (suami) saya yang telah meninggal.
Untuk melindungi diri Anda dari kekecewaan lebih lanjut, berkatalah kepada diri Anda sendiri, ”Aku akan kencan saja.” Tetapi sebelum Anda menyadarinya, orang yang telah Anda kencani ingin serius, lebih dekat lagi atau membicarakan tentang perkawinan, dan sekali lagi Anda menghadapi dilema. Apakah Anda bersedia menerima seseorang yang kurang memenuhi syarat sebagai kekasih? Jika benar, Anda mungkin berpikir apakah Anda tetap dengan kekasih Anda selama ini sebab situasinya terjamin dan sudah terbiasa? Kadang-kadang Anda berpikir seharusnya mencari seseorang yang lebih baik, tetapi Anda takut mengakhiri sendiri atau mendapat yang lebih buruk.

Bila Anda jemu mengetahuinya “Ada sesuatu yang salah pada setiap orang yang saya cintai,” maka ada beberapa kemungkinan yang perlu dipertimbangkan. Barangkali, sebab keadaan Anda, Anda mendapat kesempatan bertemu dengan hanya segelintir orang dan oleh karena itu Anda memasuki hubungan persahabatan yang Anda tahu dari awal tidak akan berjalan. Mungkin Anda perlu memilih calon yang salah. Mungkin Anda merencanakan calon yang baik yang berpotensi melakukan hal yang mengecewakan Anda. Dalam hal ini kemudian Anda merasa benar berkata, “Lihat, aku sudah mengatakannya kepadamu mereka semua sama.”
Saya Tetap Mendapatkan Orang yang Salah
Kunci Sukses
Semangat Yang Menggelora Dengan Adanya Motivasi
DAFTAR ISI

NETWORK MARKETING

  1. Mencari Sumber Income Tambahan Diluar Gaji Kantor
  2. Psikologi Penjualan Produk Asuransi
  3. Prinsip Penting Dalam Penjualan (Marketing)
  4. Skenario Penjualan Salesman
  5. Mengapa dengan Keakraban dalam Penjualan
  6. Investasi Yang Dibutuhkan Setiap Keluarga
  7. Network Marketing Adalah Bisnis yang Mulia
  8. Apakah Anda Menderita Penyakit Korban Krismon???
  9. Residual Income : Bagaimana Cara Memperolehnya???
  10. Sejarah Singkat Proses Distribusi
  11. 6 Mitos Tentang Network Marketing
  12. Network Marketing Sulit Dijalankan. Benarkah???
  13. Pemain Baru di Bisnis Network Marketing
  14. Network Marketer dan Konglomerat Properti : Sebuah Analogi
  15. Mengapa Sikap Prospek Yang Positif Berubah Menjadi Negatif Keesokan Hari?
  16. Tips Untuk Mensponsori Super Leader Dalam Bisnis Network Marketing Anda
  17. Membangun Bisnis Melalui Reputasi
  18. Dua Kunci Sukses Bisnis Network-Marketing
  19. Network-Marketing Bukanlah Pertunjukan Sulap
  20. Networker adalah Pemain Sulap
  21. Membangun Organisasi Network-Marketing Dengan Teknik ABC
  22. Kegagalan di Network-Marketing : Salah Siapa???
  23. Mau Sukses di Network-Marketing? Jangan Nafsu Besar, Usaha Kurang!!
  24. Mau Sukses di Network-Marketing?
  25. Mau Sukses di Network-Marketing? Don’t Say Good Bye!!
  26. Kegalan dan Keberhasilan di Multi Level Marketing
  27. Apakah Anda Realistis di Network-Marketing??
  28. Keyakinan Yang Membawa Hasil
  29. Apakah Anda Cukup Ngotot di Network-Marketing?
  30. Harga Naik? Siapa Takut?
  31. Tiram Yang Berisi
  32. Ketenangan Yang Membawa Hasil
  33. Pelaku Network Marketing | Sukses di Network Marketing
  34. Help Other People (Membantu Orang Lain)
  35. Rahasia Sukses di Network-Marketing
  36. High Tech? Atau Bu Tech?
  37. Ilmu Statistik dan Network Marketing
  38. Pengetahuan Tanpa Pelaksanaan = Omong Kosong
  39. Network Marketing = Konialisasi
  40. Network-Marketing : Hobby atau Bisnis?
  41. Multi Level Marketing Sebagai Personal Franchise
  42. Berselisih Dengan Upline (Bukan Dengan Downline)
  43. Apa kiat sukses untuk menjalankan beberapa MLM sekaligus??
  44. Berpindah MLM, Apakah Salah?
  45. Siklus di Bisnis MLM
  46. Cerita Anak Sekolah, Karyawan dan Pengusaha
  47. System for Succes

MOTIVASI


  1. Badai Pasti Akan Berlalu
  2. Tips Menghadapi Krisis
  3. Kekuatan Mencoba
  4. Tetapkan Sasaran Yang Jelas
  5. Mentargetkan Impian Hidup Masa Depan
  6. Tantangan Harus Dihadapi bukan untuk ditakuti
  7. Sukses Adalah Impian Setiap Orang Normal
  8. Motivasi Menabung Seribu Seribu Lama Lama Jadi Ratusan Ribu
  9. Motivasi Hidup Bersyukur dengan Apa yang diterima
  10. Pahitnya Kehidupan Ibaratkan Garam dan Telaga
  11. Mengatasi Berbagai Hambatan
  12. Kenali Sumber Konflik
  13. Berfikir Positif untuk Membangun Kepercayaan Diri
  14. Misi Hidup Dalam Sebuah Kerja
  15. Kisah Inspirasi Mawar Untuk Ibu
  16. Langkah-langkah Menjadi Penjual Yang Sukses
  17. Mengobati Hati Yang Lagi Sedih
  18. Setelah Retaknya Perkawinan Disambung Lagi
  19. Rela Berkorban Demi Sesuatu Yang Dicintai
  20. Berhadapan Dengan Orang Yang Salah
  21. Saya Takut Disakiti Lagi
  22. Semangat Yang Menggelora Dengan Adanya Motivasi
  23. Tiga Pedoman Untuk Mendapatkan dan Mengokohkan Kekuatan Kepercayaan
  24. Mengawali Hari Dengan Niat Berbagi Kepada Sesama
  25. Motivasi dalam Membangun Kepercayaan Diri, Mengubah tidak bisa menjadi Bisa
  26. Gunung Yang Tinggi Jadi Landai, Lurah Yang Dalam Jadi Datar Berkat Ketekunan
  27. Peluang Investasi Property di Surabaya

SENI MOTIVASI

Postingan populer dari blog ini

Analisis Jaringan Organisasi Bisnis, Supplier, Competitor, Partner, Kelompok-kelompok kepentingan atau ormas, Serikat Pekerja, Pelanggan

Pengertian dan Fungsi Seleksi Pegawai atau Karyawan

Psikologi Penjualan Produk Asuransi