Pengertian Metode Perekrutan Pegawai atau Karyawan
PEREKRUTAN BUKAN HAL YANG MUDAH
Perekrutan sebagai upaya menarik atau mengumpulkan sejumlah calon pegawai yang berpotensi mengisi jabatan yang kosong, sepintas seperti pekerjaan yang sederhana. Seseorang dapat mengatakan buat saja iklan di media massa atau pakai cara lain, dan akan didapatkan sejumlah pelamar yang jumlahnya melebihi yang dibutuhkan. Permasalahannya atau pertanyaannya adalah apakah dengan cara itu sudah dengan sendirinya akan menjaring semua calon yang terbaik dari calon yang ada. Ambil sebuah contoh perekrutan calon pemain sepak bola nasional (PSSI) yang pola perekrutan pemainnya melalui penciptaan klub dan pelaksanaan kompetisi. Apakah cara ini sudah dapat menjaring semua calon pemain terbaik dari seluruh Indonesia? Sebuah perusahaan membuat iklan di harian Kompas. Apakah dengan cara ini sudah dapat menjaring semua calon yang ada? Kalau sudah dapat menjaring berarti tidak ada masalah, tetapi kalau belum, bagaimana untuk merekrutnya?
Bagaimana merekrutnya kelihatannya bukanlah pekerjaan yang sederhana. Dalam hal ini banyak hambatan yang akan ditemukan, dan dalam prosesnya banyak kegiatan yang harus dilakukan. Hambatan-hambatan misalnya biaya perekrutan, atau adanya kebijaksanaan organisasi yang dapat menghambat. Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan misalnya menentukan jabatan apa yang perlu diisi, memutuskan/menentukan siapa yang direkrut. Siapa yang direkrut mengacu pada karakteristik orang seperti calon macam apa yang akan direkrut, dari mana calon tersebut direkrut, dan bagaimana merekrutnya. Topik inilah yang akan dibahas dalam bab ini.
HAMBATAN-HAMBATAN PEREKRUTAN
Sebelum melihat lebih jauh proses perekrutan sebagaimana disinggung di atas, lebih dahulu akan dibahas tentang hambatan-hambatan dalam perekrutan yang secara konseptual harus dipahami oleh perusahaan atau perekrut.
Berdasarkan pengertian bahwa perekrutan merupakan upaya untuk mendapatkan sejumlah calon pegawai yang berpotensi dan memenuhi syarat untuk menjadi pegawai, terdapat sejumlah hambatan dalam perekrutan. Hambatan-hambatan tersebut dapat bersumber dari:2
1. kebijaksanaan organisasi (organizationalpolicies),
2. perencanaan sumber daya manusia (human resource plan),
3. affi r mat if action pla n,
4. kebiasaan perekrut (recruiter habits),
5. kondisi lingkungan eksternal (environment condition),
6. persyaratan jabatan (job requirement),
7. biaya penarikan (cost), dan
8. perangsang (incentive).
Kebijaksanaan Organisasi
Kebijaksanaan organisasi merupakan arah tindakan yang dipakai oleh organisasi dalam pengelolaan kegiatan sumber daya manusia, yang dapat meliputi:
1. kebijaksanaan promosi dari dalam,
2. kebijaksanaan kompensasi,
3. kebijaksanaan status pegawai, dan
4. kebijaksanaan penarikan tenaga lokal.
Kebijaksanaan promosi dari dalam
Kebijaksanaan promosi dari dalam merupakan arah tindakan dalam upaya penempatan atau pengisian jabatan yang kosong. Promosi dari dalam, meskipun dapat memiliki keuntungan seperti meningkatkan moral pegawai yang ada atau memberikan jalur karier Iragi pegawai yang sudah ada, tetapi kebijaksanaan promosi
Metode perekrutan
Ada berbagai macam metode yang dapat digunakan, yaitu untuk sumber internal dan eksternal.
Metode perekrutan sumber internal
Calon internal diperoleh dengan cara manajer memberikan atau menominasikan beberapa orang sebagai calon untuk dipromosi. Metode ini bersifat tertutup, di mana pegawai tidak mengetahui jabatan yang kosong dengan jelas, sehingga pegawai yang memiliki persyaratan tidak memiliki kesempatan untuk melamar secara formal. Metode ini disebut dengan metode tertutup. Kelemahan metode ini adalah munculnya aspek-aspek nepotisme, kelebihannya mungkin lebih cepat.
Metode lain yang merupakan kebalikan dari metode di atas adalah metode terbuka, melalui apa yang disebut jobpost-ing, yaitu organisasi mengumumkan jabatan yang kosong pada papan pengumuman, pengumuman lisan, atau media lain sehingga memberikan kesempatan pada semua pegawai untuk mengajukan lamaran secara formal. Dengan cara ini akan didapat beberapa keuntungan seperti memberikan kesempatan yang sama bagi semua pegawai yang memenuhi syarat untuk menjadi calon. Kelebihan metode ini adalah didapatkannya lebih banyak calon. Kelemahannya mungkin memakan waktu yang lebih lama.
Metode perekrutan sumber eksternal
Metode untuk perekrutan sumber eksternal di antaranya adalah:6
Walk-in and write-in (inisiatif pelamar)
Walk-in adalah di mana pelamar atau pencari kerja dimungkinkan atau diperbolehkan mendatangi perusahaan untuk menyampaikan keinginannya menjadi pegawai, dan write-in dilakukan melalui pengiriman surat lamaran.
Employee referral (rekomendasi pegawai)
Pendekatan ini melakukan penarikan calon pegawai melalui referensi atau rekomendasi dari pegawai yang sudah ada, dengan harapan para pekerja sangat mengenal orang-or-ang yang memiliki profesi dan potensi untuk melakukan pekerjaan yang sama. Pendekatan ini memiliki keuntungan bahwa yang ditarik adalah orang-orang yang keahliannya hampir sama dengan mereka, dan bisa dengan cepat dilakukan dan dengan biaya yang sangat murah. Kelemahannya adalah menghalangi keanekaragaman yang bisa memunculkan ide-ide baru, atau mengakibatkan munculnya diskriminasi sebab kemungkinan besar para pegawai yang ada akan merekomendasikan calon yang memiliki latar belakang yang sama.
Advcrtising (iklan)
Pendekatan ini dilakukan melalui pengiklanan di media massa, baik media massa tertulis seperti surat kabar dan majalah yang dapat dibaca oleh publik maupun media elektronik seperti radio atau televisi, dengan menginformasikan jalxitan, persyaratan, dan keuntungan-keuntungannya. Cara ini disebut wants-ads. Keuntungan dari pendekatan ini adalah dapat menjangkau daerah yang luas, tetapi juga memiliki kelemahan-kelemahan seperti akan didapatkannya Iranyak pelamar untuk pekerjaan yang menarik dan akan sedikit untuk pekerjaan yang tidak populer. Para calon yang sudah bekerja kemungkinan tidak membaca iklan tersebut, biayanya cukup tinggi, dan kemungkinan dapat meresahkan para pegawai yang bekerja dalam hal ketakutan akan diganti oleh yang baru. Untuk mengatasi lial yang terakhir, perekrut dapat memasang iklan secara tertutup, di mana iklan tersebut tidak mencantumkan nama perusahaan dan meminta pelamar mengirimkan ke kotak pos tertentu.