Setelah Retaknya Perkawinan Disambung Lagi
Penyembuhan Sesudah Retaknya Perkawinan
Surat keputusan cerai mungkin bisa menyelesaikan masalah-masalah Anda seperti pembagian harta kekayaan, tunjangan hidup dan hak pemeliharaan anak, tetapi kelanjutannya tetap masih meninggalkan konflik emosional yang tidak teratasi. Kita membayarnya dengan harga yang luar biasa mahal akibat sesuatu yang tidak selesai dan tegangnya hubungan dengan mantan suami/isteri, terutama bila ada anak-anak yang terlibat. Bagaimanapun kita coba membenarkan rasa dendam kita atau yakin kita sudah “menangani” masa lalu, dalam hati kita menderita luka emosional dan bahkan ketidak-sehatan dari setiap masalah yang tidak terselesaikan.
Dalam hal ini, Sindrom Achilles bekerja seperti berikut: Anda mungkin merasa bahwa menjaga pertahanan Anda merupakan satu-satunya jalan untuk berhubungan dengan mantan Anda atau bahwa “Apa yang sudah terjadi tidak bisa dikembalikan”. Anda takut mengatasi masalah, karena mungkin bisa terlalu menyakitkan. Di sisi lain kehidupan Anda bersikap sebagai orang dewasa yang mampu di bidang lain kehidupan, meskipun dalam berurusan dengan mantan, Anda kadang-kadang masih merasa sia-sia dan seperti anak yang dikorbankan. Di bagian dalam penampilan Anda yang melindungi diri, Anda mungkin mengandung rasa sakit, perasaan yang saling bertentangan. Mungkin masih tersisa rasa sayang sedangkan pada waktu yang sama Anda merasa tidak tahan terhadap mantan pasangan Anda. Anda menghindar berbagi perasaan yang sebenarnya, karena takut rasa dendam Anda yang tersembunyi akan meledak. Anda coba menyembunyikan kerentanan Anda karena takut luka lama akan terkoyak kembali. Rasanya terlalu riskan untuk marah dan terlalu menyakitkan untuk mencintai.
Betapapun kita mencoba membenarkan rasa dendam kita atau percaya kita sudah “menangani” masa lalu, dalam had kita menderita luka emosional bahkan ketidak-sehatan dari setiap masalah yang tidak terselesaikan.
Bila Anda takut disakiti lagi, perkawinan yang sulit sebelumnya bisa mengurangi kemampuan Anda dalam membangun kepercayaan dan kebahagiaan dengan kekasih Anda sekarang. Untuk menilai apakah Anda masih memiliki perasaan yang belum dapat dihilangkan dari hubungan Anda terdahulu, pertimbangkan yang berikut ini:
- Apakah Anda tahu kalau masalah yang Anda hadapi dalam percintaan Anda sekarang disebabkan oleh masalah yang belum terselesaikan pada hubungan Anda sebelumnya?
- Apakah Anda merasa susah karena takut ditolak, diacuhkan, atau merasa terjebak berdasarkan pengalaman buruk sebelumnya?
- Apakah Anda dan mantan pasangan Anda meminta anak-anak, keluarga dan sahabat memihak pada Anda?
- Apakah Anda makan berlebihan atau menya- . lah gunakan alkohol seolah ingin berkata “Lihat nih apa yang kamu lakukan padaku? Ini salahmu”?
- Apakah Anda merasa bersalah, menyesal atas perceraian Anda?
- Apakah Anda dapat menunjukan kemarahan pada mantan pasangan Anda tanpa meradang dalam batin atau mengamuk membabi buta?
- Apakah pemenuhan Anda sekarang masih terhambat oleh kenangan pahit dari hubungan Anda sebelumnya?
- Apakah Anda merasa terkekang dalam mengutarakan cinta Anda pada kekasih baru?
- Apakah Anda pasrah, atau terlalu penurut “bersikap manis” dan tunduk pada kekasih baru Anda?
- Apakah Anda pelajari semua yang Anda bisa dari perkawinan sebelumnya untuk menjalin hubungan cinta yang abadi?
Anda boleh berkata “kenapa pusing atau perduli amat" Ini terutama bukan untuk mantan Anda, tetapi untuk Anda. Kepuasan dalam percintaan Anda sekarang tergantung dari keberhasilan penyembuhan dan belajar dari sakit masa lalu. Kecuali kalau Anda ingin melakukan demikian, titik-titik lemah Anda akan tetap bertahan dan konflik serupa akan muncul di kemudian hari. Tidak satupun yang bisa menghilangkan rasa sakit dan kekecewaan akibat perkawinan yang gagal, namun kita perlu belajar dari masalah itu untuk melangkah ke depan. Sesudah Anda menyelesaikan hubungan lama Anda, Anda akan cukup kuat mengambil resiko dengan yang baru.
Kepuasan dalam percintaan Anda sekarang tergantung dari keberhasilan Anda menyembuhkan dan belajar dari luka masa lalu. Kecuali kalau Anda ingin melakukan demikian, konflik serupa bisa muncul dikemudian hari.
Kasus Gloria melukiskan harga belajar dan bertumbuh dari perkawinan yang sulit. Gloria seorang guru sekolah yang hidup sendiri. Ia menjalani terapi untuk mengatasi kesulitan berhubungan dengan pria termasuk mantan suaminya, Roger. Seperti ia utarakan pada waktu pertama kali berkunjung ke kantor saya, “Perjuangan yang saya hadapi dengan lima kelas dari murid sekolah menengah hanyalah sepotong kue dibanding perbuatan yang menyakitkan hati dari mantan suami saya”.
Meskipun Gloria dan Roger sudah bercerai ham-. pir selama satu tahun dan tidak memiliki anak, hidup mereka tetap terjalin secara emosional. Menurut Gloria, “Nampaknya kami berlomba mendapatkan kesetiakawanan dari sahabat-sahabat lama. Dua pasangan dengan siapa kami biasa bergaul terperangkap di tengah permainan kecemburuan dan dengki kami. Saya menanyakan mereka bagaimana keadaan Roger dan ia balik bertanya bagaimana keadaan saya. Para sahabat kami merasa seperti mata-mata dan mereka sebal.”
Rasa marah Gloria yang belum bisa dihilangkan terhadap Roger menyebabkan ia bertindak defensif terhadap pria lain. Dia mengakui, “Setiap saat bertemu laki-laki saya teliti dan selidiki dengan cermat. Setiap ada kesamaan dengan Roger saya mundur. Masalahnya ialah cepat atau lambat mereka semua melakukan sesuatu yang mengingatkan saya pada situasi yang mengerikan dalam perkawinan saya yang pertama.”
Meskipun Gloria ingin membuka kemungkinan mendapatkan seseorang untuk dicintai, titik-titik lemahnya yang tidak ingin disakiti lagi, meruntuhkan pertimbangannya dan menyembunyikan kualitas terbaiknya. Sebagaimana ia jelaskan, “Saya takut melibatkan diri saya secara emosional pada pria manapun. Apa jaminan yang saya peroleh bahwa segalanya akan lebih baik nanti”?
Untuk membantu Gloria menghilangkan sisa-sisa ketakutan dan keraguannya, saya anjurkan latihan yang telah menolong banyak pria dan wanita menyelesaikan hubungan mereka dengan mantan masing-masing dan melanjutkan hidup mereka. Dengan menggunakan pencitraan terpimpin, Anda bayangkan mantan Anda memaklumi sakit dan dendam Anda maupun mengerti sepenuhnya sudut pandang Anda. Tanpa menghiraukan bagaimana sesungguhnya mantan Anda menanggapi dendam dan penyesalan Anda, dalam latihan ini bayangkan kasih sayang yang ia berikan, dukungan dan respek yang patut Anda terima.
CATATAN: Bagi mereka yang mempunyai sejarah penyakit kejiwaan atau labil dilarang mengikuti latihan ini sebelum berkonsultasi pada ahli penyakit jiwa profesional.
Latihan ini dirancang untuk menyembuhkan sakit yang masih tersisa akibat retaknya perkawinan Anda. Jangan se-kali-kali Anda pergunakan penye-sealan dan kemarahan dari pelatihan ini untuk menyakiti atau menyerang mantan suami/isteri Anda. Anda menyembuhkan luka lama yang diperoleh dari perkawinan sebelumnya untuk melangkah maju dengan kehidupan selanjutnya. Anda tidak perlu . membagi perasaan yang menyakitkan ini dengan mantan Anda yang sesungguhnya untuk menarik keuntungan dari pelatihan ini. Penyembuhan terutama untuk diri Anda sendiri dan tidak perlu melibatkan mantan suami/isteri Anda.
Carilah tempat yang nyaman dimana Anda tidak bisa diganggu selama 30 menit. Putuskan hubungan telepon dan letakkan tanda “jangan di ganggu” pada pintu Anda. Pejamkan mata Anda, santai dan bayangkan diri Anda dan mantan pasangan Anda pada keadaan yang sesungguhnya, mungkin di rumah Anda yang sekarang ataupun di rumah lama dimana Anda tinggal bersamanya. Bila Anda kesulitan membayangkan mantan Anda, ekspresikan perasaan Anda sambil memandang fotonya yang lama.
Dengan bayang-bayang mantan dalam pikiran Anda, Anda berpikir, “Karena rasa hormatku padamu jauh di dalam diriku dan karena rasa hormat yang lebih dari itu semua, kau kandung terhadapku, ada beberapa hal yang perlu aku selesaikan donganmu.” Sekarang lanjutkan untuk membiarkan mantan Anda tahu mengenai dendam dan penyesalan yang masih terpendam dalam diri Anda. Setiap kenangan dan luka yang menyakitkan harus digambarkan serinci mungkin. Perincian ini penting. Memakai hal-hal yang klise tidak berguna, seperti; “Aku tidak pernah mencintaimu” atau “Andai saja aku tidak pernah bertemu kamu.” Sebaliknya, ingat sebuah kejadian, perasaan, atau konflik yang mengganggu Anda dan menggambarkan perasaan Anda pada bayangan mantan suami/isteri Anda.
Tidak perlu menyembuhkan setiap luka yang Anda derita dari seluruh hubungan Anda. Mungkin Anda ingin menghabiskan satu atau dua sesi keseluruhan pada saat yang paling traumatis. Bayangkan akhirnya Anda memperoleh ijin sepenuhnya dari mantan untuk “menghilangkan itu semua.” Sementara Anda menggambarkan kebencian dan penyesalan, biarkan diri Anda melepas semua kemarahan, kegusaran, atau kesedihan. Bersandiwaralah dengan perasaan yang berlebihan, berteriak lakukan apa saja untuk mengusir perasaan Anda. Pukul sekeras-kerasnya bantal atau kasur untuk membantu Anda melepaskan perasaan ini secara fisik. Bila Anda takut membuat kegaduhan, berteriaklah di bawah bantal atau keraskan suara tape recorder Anda. Jangan tenggelam dalam rasa sakit, tetapi lepaskan semua dengan aman. Bila pikiran Anda menjadi kacau atau Anda merasa terkungkung, jangan memaksakan diri, tetapi bawa diri Anda dengan perlahan menuju proses pelatihan. Ingat bahwa Anda tidak bermaksud menyakiti mantan suami/isteri Anda dengan sesungguhnya. Yang benar ialah, Anda gunakan pencitraan ini untuk menyembuhkan luka lama dan maju terus ke depan.
Sesudah melakukan latihan ini selama kira-kira 20 menit, Anda mungkin merasa puas atau kelelahan emosional. Berbaringlah, ambil nafas dalam-dalam, dan biarkan diri Anda istirahat. Kadang-kadang latihan ini terasa lebih berat dari waktu-waktu lainnya. Masing-masing sesi akan berbeda. Bila retaknya perkawinan Anda sangat menyakitkan sekali, pelepasannya bisa memerlukan lebih banyak sesi. Anda harus mengulangi latihan ini satu atau dua kali seminggu selama berminggu-minggu sampai dendam dan penyesalan yang dalam itu kehilangan intensitasnya dan menjadi sangat ringan.
Sebelum Anda akhiri latihan, ada satu lagi langkah yang penting sekali. Ambil nafas dalam-dalam dan bayangkan sinar kesembuhan menyapu Anda dan mantan Anda berdua. Cahaya ini dapat dilihat berasal dari sumber mana saja yang cocok bagi Anda Tuhan, semangat universil, atau cinta kasih. Seperti kehangatan dan cahaya bisa membantu kesembuhan luka fisik, demikian juga cahaya batin ini bisa membantu menyembuhkan sakit dan kegetiran dari retaknya perkawinan Anda. Anda sudah menghilangkan racun dari bisul emosional Anda, sekarang waktunya membiarkan diri Anda sembuh. Relaks dalam-dalam selama lima atau sepuluh menit untuk melengkapi “perawatan” Anda.
Jangan memulai aktivitas normal Anda sampai Anda merasa tenteram dan menyelesaikan latihan. Bila Anda mendapat tekanan yang tak kunjung hilang di kepala atau cepat marah, ambil tambahan waktu untuk istirahat dan untuk mengurangi ketegangan. Hati-hati jangan bawa perasaan dari pelatihan ini pada kawan atau orang yang Anda cintai. Hati-hati jangan lampiaskan perasaan yang melekat yang diperoleh dari latihan ini pada kawan atau orang yang disayangi.
Menurut Gloria, visualisasi penyembuhan ini luar biasa hebat. Seperti ia lukiskan, “Saya gambarkan Roger dan saya duduk-duduk di ruang kerja saya, dan segala macam perasaan bermunculan. Amarah karena hal-hal yang dia buat. Rasa bersalah atas hal-hal yang saya lakukan. Banyak kesedihan karena kami berangan-angan yang tinggi yang kemudian berantakan total.” Di antara rasa marah dan sesalnya terdapat hal-hal seperti berikut:
- “Aku merasa tersinggung kamu berjanji untuk akrab dengan ayahku tetapi kamu tidak pernah mencobanya.”
- “Aku benci bahwa akulah yang harus meminta maaf sesudah kita bertengkar.”
- “Aku muak saat aku bercinta, padahal aku tidak menginginkannya.”
- “Aku menyesal bahwa aku membiarkan kamu menghina dan berteriak padaku karena kamu sedang murung.”
- “Aku menyesal membiarkan kamu membuat keputusan atas investasi keuangan yang besar.”
- “Aku menyesal tidak menyelesaikan gelar Master, karena kamu merasa terancam.”
Pencerahan sama halnya meringankan, membuat beban emosionil Anda yang berat menjadi ringan. Cerita Gloria, “untuk pertama kalinya saya bisa mengekspresikan diri saya seutuhnya. Saya tidak perlu mempertahankan diri saya terhadap kemarahannya. Sesudah 10 menit melakukan latihan, air mata mengalir di pipi saya, saya merasa begitu lega mendapatkan kepahitan ini terlepas dari hati saya. Pada banyak sesi berikutnya, Gloria bercerita, ’’Saya lebih banyak relaks dan tulus berhubungan dengan laki-laki lain. Kepanikan mencari-cari orang yang benar dan takut berbuat kesalahan, telah hilang. Dari pada merasa ngeri dan menguji setiap laki-laki yang saya temui, saya bisa menikmati hidup saya sendiri dan lebih penuh kasih.”