Sejarah Singkat Proses Distribusi
Kenapa Network Marketing??? Sejarah Singkat Proses Distribusi
Industri Network Marketing adalah sebuah industri yang cukup banyak diwarnai oleh polemik dan perdebatan. Banyak pihak yang PRO, tetapi tidak sedikit pula yang KONTRA. Sebagai seorang professional yang juga menggeluti bisnis network marketing, saya ingin mengambil kesempatan ini untuk memaparkan mengapa industri network marketing akan terus berkembang di masa depan.
Salah satu hal yang paling konsisten di dunia ini adalah perubahan (change). Dan sudah merupakan sesuatu yang lumrah jika orang-orang cenderung antipati terhadap sebuah perubahan, apalagi sebuah perubahan yang cukup revolusioner. Sebagai manusia, kita selalu mencoba untuk menolak terjadinya perubahan. Keinginan manusia untuk menolak perubahan dan mempertahankan status-quo adalah hal yang wajar dan manusiawi.
Walaupun demikian, ada sebagian perubahan yang tidak bisa kita lawan sekuat apapun kita mencoba melawannya. Hal ini menandakan bahwa perubahan tersebut telah mencapai momentum dan berhasil menjadi sesuatu yang lumrah dan menggantikan kebiasaan lama.
Sepanjang sejarah, manusia telah mencoba untuk melawan perubahan yang sudah waktunya terjadi. Hal ini terjadi hampir di segala bidang, mulai dari bidang kesenian, ilmu pengetahuan, pengobatan, maupun di dunia bisnis.
Ide-ide baru dan revolusioner cenderung ditolak dan ditentang pada awalnya. Seringkali, semakin drastis ide-ide tersebut, usaha-usaha penolakan terhadap ide baru tersebut juga menjadi semakin keras.
Banyak sekali ide-ide drastis yang pada awalnya ditolak tetapi akhirnya diterima menjadi sesuatu yang normal dan lumrah. Copernicus dipenjara karena mengatakan bahwa Bumi bentuknya bulat, Colombus dicemooh ketika berlayar mencari benua baru, Louis Pasteur juga ditertawai, Edison dan Einstein juga pernah dicomooh akibat ide-ide mereka yang revolusioner.
Industri network marketing juga adalah salah satu ide yang telah mencapai momentum dan akan terus berkembang. Walaupun masih banyak orang-orang yang menentang dan belum bisa menerima, industri network marketing akan terus berkembang karena melalui network marketing, proses distribusi yang paling ekonomis dan efisien akan dapat tercapai.
Pada awal abad ke-19, perekonomian Amerika telah mulai berkembang sehingga jalur distribusi untuk produk-produk kebutuhan hidup manusia juga harus dikembangkan. Pada saat itu, orang-orang Amerika berpendapat bahwa jalur distribusi yang baik adalah melalui toko-toko dan kedai-kedai kecil yang dimiliki oleh suami istri. Oleh karena itu, lahir toko roti, toko daging, toko perkakas, toko besi dan juga toko-toko lainnya yang menjual produk-produk tertentu secara khusus.
Kemudian, seorang bernama W.T. Grant berpendapat bahwa, alangkah baiknya jika toko-toko yang menjual produk-produk yang berbeda tersebut dapat digabungkan di satu lokasi. Dengan demikian, konsumen akan memiliki banyak pilihan dan kegiatan belanja juga akan dipermudah karena konsumen tidak perlu lagi mendatangi toko-toko yang berjauhan satu sama lainya untuk melakukan aktivitas belanja mereka.
Penggabungan toko-toko yang berbeda di satu lokasi melahirkan konsep Department Store. Konsep Department Store ini begitu sukses hingga mengakibatkan toko-toko dan kedai-kedai konvensional gulung tikar. Namun pemilik-pemilik toko-toko konvensional tidak tinggal diam. Mereka melobi pemerintah hingga akhirnya department store dinyatakan melanggar hukum dan illegal. Bayangkan saja, department store dinyatakan sebagai usaha yang melanggar hukum. Kalau dipikirkan, tidak masuk akal bukan??
Namun demikian, sebuah ide yang telah memiliki momentum tidak akan dapat dibendung. Setelah melalui perjuangan yang cukup berat, department store milik Grant akhir kembali diperbolehkan beroperasi dan dinyatakan tidak melanggar hukum lagi oleh pemerintah.
Konsep deparment store akhirnya dikembangkan lebih lanjut hingga melahirkan konsep Shopping Mall.
Saat ini, konsep shopping mall sendiri adalah sebuah konsep yang hampir redup. Walaupun banyak shopping mall yang menjamur, omzet penjualan di mall-mall merosot secara perlahan-lahan, dan pengelola mall semakin sulit untuk menarik pengunjung yang berbelanja. Orang-orang masih mengunjungi mall, akan tetapi yang berbelanja semakin sedikit. Franchising (waralaba) juga merupakan sebuah konsep distribusi yang ditentang pada tahap-tahap awal. Konsep franchising sendiri diciptakan sekitar 35 tahun yang lalu. Pada tahap awal perkembangannya, konsep franchising juga ditentang habis-habisan karena dianggap merupakan penipuan. Bahkan tidak sedikit pihak yang menganggap konsep franchising (waralaba) adalah sebuah konsep yang illegal.
Akan tetapi, sebuah ide yang telah mencapai momentum tidak akan bisa dibendung. Saat ini, jaringan distribusi franchise (waralaba) memberikan kontribusi sebeasar 34% dari penjualan setiap produk dan jasa di Amerika Serikat.
Apakah masih ada konsep distribusi yang telah mencapai momentum dan tidak terbendung lagi perkembangannya? Tentu saja ada. Konsep tersebut adalah Network Marketing.
Saat ini, konsep network marketing juga ditertawakan, dikritik, ditentang dan dicemooh oleh banyak orang dan banyak pihak. Hal ini persis seperti yang terjadi pada awal konsep department store, shopping mall, dan franchising diperkenalkan. Akan tetapi, industri network marketing juga telah mencapai momentum dan tidak akan bisa dibendung. Lihat saja perkembangan Amway, pelopor industri network marketing di dunia, maupun CNI, perusahaan network marketing nasional terbesar di Indonesia.
Amway telah banyak melahirkan miliarder-miliarder baru di seluruh dunia, dan juga banyak distributor-distributor CNI yang berhasil meningkatkan taraf hidup-nya dan menjadi jutawan dengan mengembangkan bisnis network-marketing mereka masing-masing.
Saya yakin, konsep network marketing akan melampaui kesuksesan department store, shopping mall, dan juga konsep franchising (waralaba). Kemungkinan besar, network marketing akan dapat merubah cara kita melakukan jual beli produk dan jasa secara revolusioner.
Mengapa saya begitu yakin? Lihat saja sekeliling Anda, semuanya sedang berlangsung bahkan di lingkungan sekeliling Anda.
Pertanyaan saya : “Siapkah Anda bergabung?”